Kemarinaq mulai mencari ridho Allah dari setiap tulisan2 yang kubaca dari setiap realita yang ada disekelilingku. Sampai saatnya ujian pun datang, dari seseorang yang tak pernah kuduga , disaat kertas putih yang masih putih bersih belum ada coretan pun bisa saja jadi penuh coretan jika ditakdirkan olehNYA. melainkan dengan ujian itu Allah
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ridho Terhadap Ketentuan AllahDi dalam Surah Al Anbiyaโ ayat 35 dijelaskan yaitu โSetiap yang bernyawa akan merasakan mati. Allah akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.โ Manusia tidak akan lepas dari yang namanya ujian. Allah terkadang menguji kita dengan ujian, terkadang dengan nikmat. Allah ingin melihat, siapa yang bersyukur dan siapa yang putus asa. Terkadang dari kita ada yang marah terhadap takdir Allah atau menganggap Allah tidak adil terhadap kita. Allah tidak pernah mendapat kerugian dari sikap kita. Tetapi kitalah yang mendapat kerugian yaitu jauh dari Allah. Padahal Allah itu Allaahusshomad, Allah tempat kita surah Al Baqarah 216 yang memiliki arti, โBoleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui. Jadi kita lihat bahwa dalam ayat tersebut memiliki hubungan dengan prinsip keimanan yakni Qadaโ dan Qadar. Yakin terhadap segala takdir Allah. Hikmah Allah mendatangkan musibah kepada kita, yaituMusibah itu sebagai ujian dari Allah SWT, karena Allah ingin melihat siapa yang mampu sabar menghadapi ujian itu. Seorang tidak akan mampu teruji keimanannya jika tidak diberikan ujian demi ujianMusibah itu hadir untuk membersihkan hati manusia, supaya lepas dari sifat buruk. Ketika musibah datang, sifat ujub akan berganti dengan ketundukan terhadap AllahMusibah itu membuat agar iman seorang mukmin itu menjadi kuat. Karena agar kita tahu bahwa hanya Allah lah tempat kita bersandarMusibah menunjukkan kuatnya Allah dan lemahnya manusia. Allah bisa berkehendak apapun dan kita sebagai manusia hanya berusaha semaksimal mungkinMusibah menjadikan kita semangat terus untuk berdoa kepada Allah. Kita akan berdoa secara khusyuk dan bersungguh-sungguh dalam memohon kepada Allah. Karena jika Allah hanya memberikan nikmat, kita malah merasa enteng dengan doa tanpa khusyuk meminta kepada AllahMusibah itu akan membangunkan seseorang yang sedang lalai untuk bersungguh-sungguh dalam menjalankan kehidupan ini dengan penuh itu bisa dirasakan kalau kita merasakan lawannya. Kita bisa merasakan nikmat sehat jika kita diberi sakit oleh Allah. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
RidhoAtas Ketentuan Allah "Tidak Sekalipun Nafas yang Engkau Hembuskan, Kecuali di dalamnya ada ketentuan Allah yang berlaku atas dirimu" Ini adalah kisah sedih seorang sahabat, saat cintanya kepada seoarang wanita kandas, padahal usaha dan persiapan sudah ia persiapkan betul betul sebelumnya, sedikit lagi.
ุฅูููู ุงูููููู ุฅูุฐูุง ุฃูุญูุจูู ููููู
ูุง ุงุจูุชููุงูููู
ู ููู
ููู ุฑูุถููู ูููููู ุงูุฑููุถูุง ููู
ููู ุณูุฎูุทู ูููููู ุงูุณููุฎูุทูโSesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho terhadap ujian tersebut maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah terhadap ujian tersebut maka baginya murka-Nya.โ HR. TirmidziDari hadist tersebut sudah jelas, bahwa ketika Alah mencinati seorang hamba, maka hamba tersebut akan Allah uji, dengan tujuan Allah ingin menguji apakah hamba tersebut ridho terhadap cobaan tersebut aatukah malah akan marah-marah dengan cobaan tersebut walaupun sebenarnya Allah sudah Maha tahu terhadap respon hamba tersebut, namun Allah ingin memberitahukan hal tersebut ke hambanya yang lain secara umum.Dari Mushโab bin Saโid seorang tabiโin dari ayahnya berkata, ููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ุฃูููู ุงููููุงุณู ุฃูุดูุฏูู ุจููุงูุกูโWahai Rasulullah, siapakah yang paling berat ujiannya?โ Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab, ุงูุฃูููุจูููุงุกู ุซูู
ูู ุงูุฃูู
ูุซููู ููุงูุฃูู
ูุซููู ููููุจูุชูููู ุงูุฑููุฌููู ุนูููู ุญูุณูุจู ุฏูููููู ููุฅููู ููุงูู ุฏูููููู ุตูููุจูุง ุงุดูุชูุฏูู ุจููุงูุคููู ููุฅููู ููุงูู ููู ุฏูููููู ุฑููููุฉู ุงุจูุชููููู ุนูููู ุญูุณูุจู ุฏูููููู ููู
ูุง ููุจูุฑูุญู ุงููุจููุงูุกู ุจูุงููุนูุจูุฏู ุญูุชููู ููุชูุฑููููู ููู
ูุดูู ุนูููู ุงูุฃูุฑูุถู ู
ูุง ุนููููููู ุฎูุทููุฆูุฉู ยปโPara Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat kokoh, maka dia akan mendapat ujian begitu kuat. Apabila agamanya lemah, maka dia akan diuji sesuai dengan agamanya. Senantiasa seorang hamba akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di bumi dalam keadaan bersih dari dosa.โ HR. TirmidziSemoga kita yang sedang mendapat ujian atau musibah merenungkan hadits-hadits di atas. Sungguh ada sesuatu yang tidak kita ketahui di balik musibah tersebut. Maka bersabarlah dan berusahalah ridho dengan taqdir ilahi serta mencari Manawi mengatakan, โBarangsiapa yang menyangka bahwa apabila seorang hamba ditimpa ujian yang berat, itu adalah suatu kehinaan; maka sungguh akalnya telah hilang dan hatinya telah buta tertutupi. Betapa banyak orang sholih ulama besar yang mendapatkan berbagai ujian yang menyulitkan. Tidakkah kita melihat mengenai kisah disembelihnya Nabi Allah Yahya bin Zakariya, terbunuhnya tiga Khulafaโur Rosyidin, terbunuhnya Al Husain, Ibnu Zubair dan Ibnu Jabir. Begitu juga tidakkah kita perhatikan kisah Abu Hanifah yang dipenjara sehingga mati di dalam buih, Imam Malik yang dibuat telanjang kemudian dicambuk dan tangannya ditarik sehingga lepaslah bahunya, begitu juga kisah Imam Ahmad yang disiksa hingga pingsan dan kulitnya disayat dalam keadaan hidup. โฆ Dan masih banyak kisah lainnya.โ Faidhul Qodhir Syarh Al Jamiโ Ash ShogirSemoga kita termasuk orang-orang yang bersabar ketika menghadapi musibah.
QS5:3 diatas adalah larangan-larangan dari Allah yang mesti kita jauhi. Jika hal ini sudah kita lakukan untuk menjauhinya, tidak kita kerjakan, sudah pasti orang-orang kafir tidak akan bisa mengalahkan agama Islam, sempurnalah agama Islam yang kita jalankan, kita akan memperoleh nikmat dari Allah dan mendapat Ridho dari Allah SWT, Subhanallah..
- Ujian maupun cobaan selalu datang dalam kehidupan manusia yang terkadang membuat hidup terasa berat. Tanpa disadari, bukan hanya kebahagiaan tapi ujian yang datang dalam kehidupan ada campur tangan Allah SWT dengan maksud dan tujuan yang tidak dibayangkan oleh manusia. Ustadz Hanan Attaki yang dikenal lewat dakwah motivasinya menyampaikan cara manusia atau seorang hamba menyikapi dan menghadapi ujian dalam kehidupan yang diberikan oleh Allah SWT. Ustadz Hanan Attaki meyampaikan bahwa ujian itu tidak akan berhenti kecuali kalau dosa kita sudah habis karena tujuan Allah menguji kita terus untuk membersihkan diri kita dari dosa-dosa, lanjut Ustadz kelahiran Aceh ini. Sebagai manusia dan hamba kita harus membangun awareness atau kesadaran diri kala ujian dalam kehidupan datang berarti Allah SWT ingin membersihkan dosa-dosa hamba Nya. Dengan kesadaran itu, seorang hamba harus menanamkan perasaan ridho dan rela terhadap ujian-ujian dalam kehidupan yang Allah SWT datangkan kepadanya. "Sehingga yang harus ditanamkan dalam diri seorang hamba adalah ridho, rela, bukan ikhlas karena kata-kata ikhlas berhubungan dengan ibadah" tutur Ustadz Hanan Attaki pada laman Instagram ustadz_Hanan Kala ada ujian, cobaan manusia harus ridho atau rela dan menguatkan dirinya dengan menyerahkan diri sambil memohon kepada Allah SWT. 'Saya ridho ya Allah walaupun ini berat, saya ridho ya Allah walaupun saya berharap Engkau beri jalan keluar' ungkap Ustadz Hanan Attaki. "Saya ridho ya Allah walaupun saya berharap Engkau mau menolong' lanjut Ustadz Hanan Attaki menyontohkan ucapan yang harus diucapkan seseorang saat mendapat ujian. Tapi, seorang hamba harus tetap ridho dengan ujian dalam kehidupan sambil berdoa diberikan jalan keluar, ditolong, diberikan keajaiban oleh Allah SWT namun tidak mengeluh. Dan Ustadz Hanan Attaki mengingatkan bahwa berdoa meminta jalan keluar bukan termasuk mengeluh namun ibadah karena dalam Islam berdoa termasuk kedalam ibadah. Sehingga Allah SWT sangat menyukai hamba Nya yang berdoa dan mau menceritakan segala beban perasaan, pemasalahan atau mencurahkan segala perasaan dihatinya. Ustadz Hanan Attaki pun mengisahkan kalau melihat kebiasaan Nabi SAW bila ingin menceritakan isi hatinya atau mengadukan masalahnya kepada Allah SWT maka Nabi SAW akan berdoa selama berjam-jam. Ustadz Hanan Attaki menyampaikan dalam dakwahnya bahwa seorang hamba harus ridho terhadap ujian dalam kehidupan yang Allah SWT berikan sambil berdoa memohon bantuan dariNya.***
Hadapiujian dengan mendekat kepada Allah Ta'ala. Jika dia sabar, maka Allah memilihnya dan jika dia ridho, maka Allah menjadikannya pilihan.'"(Riwayat Ath-Thabrani dalam Mu'jamul Ausath, 3/302). Bagaimana Sikap Kita? Sebenarnya masih banyak lagi dalil berkenaan dengan ujian ini. Akan tetapi, yang perlu kita pahami bahwa keutamaan dan
โ Allah Taala sebagai satu-satunya Dzat yang berhak untuk diibadahi, ridha dengan segala ujian atau musibah yang Allah turunkan kepada kita dan kita tidak boleh mencela ketetapan Allah. Kebanyakan yang menggelincirkan kaki manusia adalah berkaitan dengan penentangan terhadap takdir, mencelanya, tidak ridha terhadapnya, mengeluh dan menyandarkan kezhaliman kepadanya. Jika suatu saat rezekinya seret, dia akan berkata, โIni adalah bentuk kezhaliman. Dan, adakah orang lain yang lebih baik dariku ? โ Jika dia melihat orang-orang pergi mencari rezeki lalu sukses, dia akan berteriak,โDuhai seandainya aku seperti mereka, niscaya aku akan mengalami kesuksesan yang gemilang!โ Sayangnya, tabiat ini paling banyak tergambar dari sebagian kaum perempuan. Padahal amalan akidah tersebut diharamkan Allah Taโala, karena mereka tidak ridha dengan qadha ketentuan Allah. Dia beriman terhadap takdir yang baik, sedang terhadap takdir yang buruk, dia mengingkarinya. Dia rela dengan takdir yang manis dan menggerutu terhadap takdir yang pahit. Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahuโanhu diriwayatkan bahwa ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ูุงู ููุคูู
ููู ุนูุจูุฏู ุญูุชููู ููุคูู
ููู ุจูุงููููุฏูุฑู ุฎูููุฑููู ููุดูุฑูููู ุญูุชููู ููุนูููู
ู ุฃูููู ู
ูุง ุฃูุตูุงุจููู ููู
ู ูููููู ููููุฎูุทูุฆููู ููุฃูููู ู
ูุง ุฃูุฎูุทูุฃููู ููู
ู ูููููู ููููุตููุจููู โSeorang hamba tidak dikatakan beriman sampai beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk. Dan, hingga dia mengetahui bahwa apa yang ditakdirkan menimpanya, maka tidak akan pernah meleset, dan apa yang tidak ditakdirkan menimpanya, maka tidak pernah akan menimpa Shahih Sunan at-Tirmidzi. Dinukil dari pendapat Abdul Lathif bin HajisnAl-Ghomidi dalan kitabnya โโMukhalafaat Nisaiyyahโ, 100 Mukhalafah Taqaโu fiha al-Katsir Minan Nisa-i bi Adillatiha Asy-Syarโiyyahโ diuraikan, sebagian kaum perempuan meremehkan tentang dosa mencela takdir tersebut. Jika dia melihat ada seseorang tiba-tiba mendapatkan berbagai kenikmatan dunia, dia menganggap tidak ada hikmah dalam pemberian Allah tersebut. Lantas dia berkata, โSesungguhnya Allah telah memberikan kepada seseorang yang tidak berhak mendapatkannya. โ Di atas inilah dia berjalan, selalu dalam keadaan mengeluh, terus menerus mencela takdir Allah. โBahkan bisa jadi, dia akan mengatakan bahwa tidak ada hikmah dan rahmat dalam ketentuan-Nya. Jika ia mau beriman dan menginstropeksi dirinya, memperhatikan pemahamannya, bersabar dan selalu mengharap pahala darinya, maka hal itu tentu lebih baik baginya, baik cepat maupun lambat,โjelas Al-Ghomidi. Dari Zaid bin Tsabit diriwayatkan bahwa ia berkata aku pernah mendengar Rasulullah bersabda ูููู ุฃูููู ุงูููููู ุนูุฐููุจู ุฃููููู ุณูู
ูุงููุงุชููู ููุฃููููู ุฃูุฑูุถููู ุนูุฐููุจูููู
ู ูููููู ุบูููุฑู ุธูุงููู
ู ููููู
ู ุ ูููููู ุฑูุญูู
ูููู
ู ููุงููุชู ุฑูุญูู
ูุชููู ุฎูููุฑูุง ููููู
ู ู
ููู ุฃูุนูู
ูุงููููู
ู ุ ูููููู ุฃูููููููุชู ู
ูุซููู ุฃูุญูุฏู ุฐูููุจูุง ููู ุณูุจูููู ุงูููู ู
ูุง ููุจููููู ุงูููููู ู
ููููู ุญูุชููู ุชูุคูู
ููู ุจูุงููููุฏูุฑู ุ ููุชูุนูููู
ู ุฃูููู ู
ูุง ุฃูุตูุงุจููู ููู
ู ูููููู ููููุฎูุทูุฆููู ุ ููุฃูููู ู
ูุง ุฃูุฎูุทูุฃููู ููู
ู ูููููู ููููุตููุจููู ุ ูููููู ู
ูุชูู ุนูููู ุบูููุฑู ููุฐูุง ููุฏูุฎูููุชู ุงููููุงุฑู โSekiranya Allah menghendaki untuk mengazab para penduduk langit dan bumi, niscaya Dia akan mengazab mereka, dan itu bukanlah bentuk kezhaliman Allah kepada mereka. Dan, sekiranya Dia memberi rahmat kepada mereka, niscaya rahmat-Nya lebih baik bagi mereka daripada amal mereka sendiri. Jika engkau memiliki emas sebesar bukit Uhud yang engkau infakkan di jalan Allah, niscaya amalamu tidak akan diterima sampai engkau mengimani takdir secara keseluruhan, dan engkau mengetahui bahwa apa yang ditakdirkan menimpamu, maka tidak pernah akan meleset dan apa yang tidak ditakdirkan manimpamu, maka tidak akan menimpamu. Jika engkau mati tidak dalam keadaan demikian pasti engkau akan masuk Neraka Shahih Sunan Abi Dawud, dan Shahih Sunan Abni Majaha Muslimah, kita ini adalah hamba Allah. Seperti budak kepada tuannya, maka apa keinginan tuannya, budak harus menurutinya. Demikianlah kita kepada Allah. Namun Allah adalah tuan yang tidak pernah berbuat zalim pada hamba-hamba-Nya. Maka kita harus ridha dengan segala ketetapan Allah. Kita harus ridho Allah sebagai satu-satunya Dzat yang berhak untuk diibadahi. Ridha dengan segala ujian atau musibah yang Allah turunkan kepada kita. Kita tidak boleh mencela ketetapan Allah. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda ุฅู ุนุธู
ุงูุฌุฒุงุก ู
ุน ุนุธู
ุงูุจูุงุก ูุฃู ุงููู ุฅุฐุง ุฃุญุจ ููู
ุง ุงุจุชูุงูู
ุ ูู
ู ุฑุถู ููู ุงูุฑุถู ูู
ู ุณุฎุท ููู ุงูุณุฎุท โBesarnya ganjaran pahala tergantung pada besarnya ujian. Dan Allah jika mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Siapa yang ridho menerima ujian maka baginya ridha. Siapa yang marah, tidak terima takdir Allah, maka baginya kemarahan.โ Jadi, apa yang Allah Taโala takdirkan buat kita, itu yang terbaik buat kita. Apa saja, termasuk ujian dan cobaan. Allah yang menakdirkan musibah ini, Allah juga yang akan mengembalikan kepada keadaan yang lebih baik. Ketika ditimpa musibah dan kesusahan, jangan berharap sesuatu pun dari manusia. Berharaplah kepada Allah saja. Allah yang menciptakan kita, maka Allah pasti akan memberikan rezeki kepada kita. Yakinlah, bahwa Allah Taโala tidak akan menelantarkan hamba-hamba-Nya yang Aโlam.*/sumber;
Semuaitu menghapus kesalahan mereka, meninggikan derajat meraka, menjadi kemuliaan dan pahala yang besar. "Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya." (HR
Oleh Erna Ummu Azizah Komunitas Peduli Generasi dan Umat [email protected] DALAM kehidupan sehari-hari sering kali kita dihadapkan pada kondisi-kondisi yang membuat kita bertanya-tanya. Apakah ini ujian, adzab, ataukah istidraj? Lantas, bagaimana kita membedakannya, dan bagaimana pula kita menyikapinya? Musibah atau bencana yang menimpa orang yang beriman, yang senantiasa beramal sholih, menjauhi maksiat, menghidupkan sunnah-sunnah Nabi, serta selalu berada dalam ketaatan kepada perintah dan larangan Allah. Inilah yang disebut ujian atau cobaan. Musibah ini bertujuan untuk menguji keistiqomahan hamba. Allah ingin melihat bukti keimanan dan kesabarannya. Jika ia bisa menyikapi dengan benar, dan mengembalikan semuanya kepada Allah, maka Allah akan memberikan pertolongan dan rahmat sesudah musibah atau bencana tersebut, bahkan menjadikan musibah tersebut sebagai penggugur dosa-dosanya. BACA JUGA Maksiat Rajin Rezeki Lancar? Musibah ini adalah tanda kecintaan Allah SWT pada seseorang hamba. Semakin tinggi derajat keimanan dan kekuatan agama seseorang, justru ujian musibah yang menimpanya akan semakin berat. Sebagaimana sabda Nabi ๏ทบ. Dari Mushโab bin Saโd dari ayahnya. Ayahnya berkata Aku bertanya kepada Rasulullah ๏ทบ,โ Manusia manakah yang paling berat ujiannya?โ Rasulullah ๏ทบ menjawab,โ Para Nabi, kemudian disusul yang derajatnya seperti mereka, lalu yang di bawahnya lagi. Seseorang diuji sesuai keadaan agamanya. Jika agamanya itu kokoh maka diperberatlah ujiannya. Jika agamanya itu lemah maka ujiannya pun disesuaikan dengan agamanya. Senantiasa ujian menimpa seorang hamba hingga ia berjalan di muka bumi tanpa dosa sedikit pun.โ HR. al-Ahmad, al-Tirmidzi dan Ibn Majah Foto Freepik 2. ADZAB Musibah bagi orang-orang yang lalai menunaikan hak-hak Robb-Nya, sering berbuat dosa, dan menunda taubat. Inilah yang disebut adzab atau teguran. Musibah ini bertujuan untuk memberi peringatan kepada hamba agar bergegas kembali kepada Robb-nya dan segera bertaubat. Adzab ini adalah hukuman yang disegerakan di dunia agar nanti tidak ditimpakan kepadanya di akhirat, atau di akhirat nanti hukumannya lebih ringan. Allah menginginkan kebaikan kepada hambaNya sehingga hukuman tersebut disegerakan di dunia, untuk menghapus kesalahan-kesalahan hamba tersebut. Sebenarnya peringatan ini karena kasih sayang Allah SWT. Misalnya seseorang yang berada dalam kesempitan rezeki. Kemudian ia bermunajat kepada Allah agar memberikannya keluasan rezeki. Rajin ibadah sunah dan perbaikan ibadah lainnya dengan semaksimal mungkin. Hingga Allah SWT memberikan jalan keluar. Bisnisnya lancar, usahanya berkembang, dan kesibukan semakin meningkat. Tapi justru dikarenakan sibuknya, satu persatu ibadah sunahnya mulai ia tinggalkan. Ibadah wajibnya pun dilalaikan. Seharusnya bertambahnya nikmat, membuat ia bertambah syukur dan semakin dekat dengan Allah, tetapi yang terjadi malah semakin jauh dari Allah. Orang ini sebenarnya sedang mengundang datangnya musibah atau adzab Allah. Hingga akhirnya Allah cabut kembali nikmatNya. Dan, sungguh musibah yang datang kepadanya ini sebagai peringatan untuk kembali kepada Robb-nya dan segera bertaubat. 3. ISTIDRAJ Istidraj adalah kesenangan dan nikmat yang Allah berikan kepada orang yang jauh dari-Nya yang sebenarnya itu menjadi adzab baginya apakah dia bertaubat atau semakin jauh. Ada seorang yang maksiatnya lancar tapi rezekinya juga lancar. Ia tidak dalam ketaatan namun bergelimang berbagai kelebihan-kelebihan. Foto Pexels Dari Uqbah bin Amir RA, dari Rasulullah ๏ทบ โApabila engkau melihat Allah mengaruniakan dunia kepada seorang hamba sesuai dengan yang ia inginkan, sementara ia tenggelam dalam kemaksiatan, maka ketahuilah itu hanya istidraj dariNya.โ kemudian Rasulullah membaca firman Allah โMaka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.โ QS. Al-Anโam 44. HR. Ahmad Kelancaran rezeki bukanlah standar sayangnya Allah kepada seseorang. Boleh jadi kelapangan hidup itu bentuk adzab yang tidak disadari. Untuk apa banyak harta tapi batin merana, ancaman adzab akhirat tidak dipedulikan. Juga sebaliknya, jangan mengira orang yang banyak ujian dan cobaan dalam hidup tanda ia dimurkai oleh Allah. Boleh jadi itu adalah musibah untuk menghapuskan dosa dan meninggikan derajatnya di surga nanti. BACA JUGA Hati-Hati Istidraj, Ini Ciri-Cirinya Sekarang coba tanyakan dengan jujur pada diri sendiri, bagaimana keimanan kita terhadap Allah SWT? Apabila kita termasuk orang yang lalai, maka jawaban atas musibah yang menimpa, adalah sebagai adzab dan peringatan atas kelalaian kita, agar kita sadar dari kelalaian kita selama ini. Dan segeralah bertaubat. Dan kalau kita bukan hambaNya yang lalai, maka musibah yang menimpa kita, adalah sebagai suatu ujian, dimana dengan ujian itu, Allah telah menyiapkan tingkat keimanan yang lebih tinggi untuk kita. Seperti menjadikan kita hamba pilihanNya yang sabar. Dan pahala orang yang sabar sungguh tanpa batas. Dan insya Allah dengan kesabaran dan istiqomah di jalanNya akan bisa meraih ridho Allah, dan ridho Allah adalah segalanya. Wallahu aโlam. []
BerburuRidho Ilahi. Oleh : Widodo Hesti Purwantoro โโโโโ. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berburu diartikan sebagai perbuatan mengejar atau mencari buruan yang diidentikan dengan hewan/binatang. Namun seiring berjalannya waktu, istilah berburu mengalami perluasan pemakaian. Tak lagi ditujukan hanya untuk hewan/binatang
Kita harus ridho, atas apa yang Allah tetapkan baik dan buruk. MT. Fadhlurrahman Sabtu, 22 Februari 2020 Kajian Kitab Nashoihud Diniyyah Ustadzah Aisyah Farid BSA ุจุณู
ุงููู ุงูุฑ ุญู
ู ุงูุฑ ุญูู
Dikajian sebelumnya, dijelaskan tentang 1 golongan yang selamat, yaitu Ahlussunah wal jamaah. Banyak ajaran-ajaran yang beredar sekarang, namun banyak dari ajaran tersebut menyimpang dari hakikatnya islam, dari apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Tapi mereka label nya islam. Sebagaimana telah kita belaha sebelumnya mengenai kelak Ummat Nabi Muhammad akan terpecah menjadi 73 kelompok golongan dan hanya 1 golongan yang akan selamat, yaitu ahlussunah wal jamaah . ุฑุถูุช ุจุงููู ุฑุจุง ูุจุงูุงุณูุงู
ุฏููุง ูุจู
ุญู
ุฏ ูุจูุง ูุฑุณููุง ูุจุงููุนุจุฉ ูุจูุฉ ูุจุงูู
ูู
ููู ุงุฎูุงูุง Kita ridho bahwa Allah sebagai Tuhan kita, Islam sebagai Agama kita, Nabi Muhammad sebagai Nabi kita, dan Kita juga ridho Al Qurโan sebagai imam kita, kita juga yakin Kaโbah itu sebagai kiblat kita, kita juga yakin sesama muslim adalah saudara, kami berlindung dan berlepas dari segala agama yang bertolak dengan Agama Islam, kita juga beriman oleh kitab-kitab Allah, dan kita beriman kepada Rasul-rasul yang Allah utus, dan beriman kepada malaikat, kita juga beriman kepada takdir Allah yang baik dan buruk, kita juga percaya kepada kiamat/hari akhir, apalagi yang harus kita yakini? Segala sesuatu yang datang dari Nabi Muhammad, itu datangnya dari wahyu. Hidupkanlah kita dalam keyakinan ini, matikanlah kita dengan keyakinan ini, dan bangkitkanlah kita dengan keyakinan ini agar kita selamat. Kita harus menyandarkan diri kita kepada Al-Qurโan. Apa yang Allah sampaikan, harus kita kerjakan, jika tidak bisa maka janganlah memanipulasi atau memutarbalikkan sesuai paham kita sendiri. ุฅูููู ุงูุฏููููู ุนูููุฏู ุงูููููู ุงููุฅูุณูููุงู
ู Sesungguhnya agama yang diridhoi disisi Allah hanyalah Islam Agama yang diakui oleh Allah adalah Agama Islam. Maka jangan kita membenarkan agama lain, selain Islam. Agama islam itu kitabnya 4, zabur, taurat, injil, Al Qurโan. Namun kitab yang benar-benar terdahulu, bukan yang sudah dicampur-tangani tidak murni oleh manusia, yaitu penganutnya terdahulu yang menyimpang. Kita juga harus beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allah SWT Kitab yang murni dibawa oleh Nabi-Nabi terdahulu. Namun penyempurna dari semua kitab adalah Al-Quran. Semua yang ada didalam Al Qurโan, lengkap, sempurna, semua kisah yang ada dikitab-kitab sebelumnya dijelaskan didalam Al-Qurโan. Kita juga beriman kepada malaikat. Percaya bahwa malaikat itu ada, seperti dalam sebuah hadits Nabi ููุฅูููู ุงููู
ูููุงูุฆููููุฉู ููุชูุถูุนู ุฃูุฌููููุญููุชูููุง ููุทูุงููุจู ุงููุนูููู
ู ุฑูุถูุง ุจูู
ูุง ููุตูููุนู Sesungguhnya para Malaikat membentangkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha atas apa yang mereka lakukan Allah memiliki para malaikat yang bertebaran dimuka bumi ini, para malaikat itu mencari orang-orang yang sedang memanjatkan doa dan menyebut-nyebut nama Allah. Kita harus ridho, atas apa yang Allah tetapkan baik dan buruk. Meskipun tidak menyenangkan, kita harus ikhlas. Allah tidak akan memberikan ujian, jika kita tidak mampu melaluinya. Jika ada benda yang kita diambil. Misalnya kehilangan motor. Itu ketetapan yang tidak menyenangkan. Tetapi kita harus ikhlas. Semakin dewasa seseorang tidak mungkin ujian yang diberikan akan tetap sama denga ujian sebelumnya. Ibarat seperti Mahasiswa yang mendapat ujian anak SD. Ujian seperti ini tidak adil bukan ? Dan ujian setiap orang berbeda. Allah tidak akan memberikan ujian kecuali kita mampu untuk melewatinya. Dan setiap ujian yang Allah berikan pasti memiliki hikmah walaupun hikmahnya mungkin belum kita ketahui pada saat itu juga. Jika saja seseorang selalu mampu untuk mengambil pelajaran pada setiap kejadian yang dilaluinya, maka sebenarnya ada hikmah kebaikan yang didapat setelahnya. Misal, ada orang kehilangan motor, padahal motor tersebut adalah sumber dia untuk mencari nafkah, ditambah lagi motor tersebut masih kredit dan belum lunas. Bisa jadi, jika motor tersebut digunakan pada saat itu, mungkin saja ada hal-hal yang lebih buruk lagi akan menimpa dia kehilangan nyawa dll. Kenapa Allah tidak memberitahu bahwa takdir buruk yang menimpa seseorang itu lebih baik daripada keinginannya ?, karena Allah ingin melihat siapa yang tabah, siapa yang sabar, dan yang mau menggunakan akalnya dengan baik. Jika ada orang yang tidak percaya kiamat, berarti imannya tidak benar. Tidak ada sesuatu yang Nabi ucapkan, melainkan wahyu yang diwahyukan. Telah mencicipi nikmatnya keimanan, yaitu orang yang ridho Allah sebagai Tuhan-nya, Islam sebagai Agamanya, dan Nabi Muhammad sebagai Rasulnya. Orang yang tahu maksud dari nikmatnya keimanan, maka dalam setiap kali dia melakukan ibadah, dia akan merasakan kenikmatan dalam beribadah shalat, sedekah, tilawah dll. Barangsiapa orang yang mengucapkan disaat pagi dan petang โุฑุถูุช ุจุงููู ุฑุจุงูู ูุจูุฅ ุณูุงู
ุฏููุง ูุจู
ุญู
ุฏ ูุจูุงโ Siapa yang membaca doa tersebut, maka Allah akan ridho dengannya. Caramu agar ridho dengan Allah Kamu harus ridho dengan segala ketetapan Allah yang diatur untuk kita, yang akan datang kepada dirimu nanti. Hendaknya kita merasa cukup dengan rezeki yang Allah berikan kepada kita. Berapapun yang diberikan kepada kita, maka kita terima dengan lapang dada. ridho, menerima, dirinya dengan ketaatan kepada Allah. Dan selalu menjaga hal-hal yang segala yang Allah orang yang ikhlas dengan apa yang kita kerjakan ibadah.Menyandarkan diri kita kepada-Nya. Berapa banyak orang diluar sana, mereka tidak mengedepankan Al-Qurโan, melainkan mengedepankan logikanya. Jika diberi ujian sabar, maka berlapang dada dan bersyukur. Jika kita ridho kepada Allah, kita tidak akan pernah menyandarkan diri kita kepada orang lain, kita hanya berharap kepada Allah. Kita akan menjalankan ibadah dengan senang, tidak menggerutu, malas, banyak pertanyaan. Jangan mengedepankan akal dibanding Al-Quran. Orang-orang yang mengedepankan akal akan mengeluarkan fatwa yang salah contohnya adalah โJilbab adalah tradisi orang arabโ. Kalimat ini dibantah oleh Ulama Habib Umar bin Hafidz bahwa Orang arab jahiliyah dulu tidak ada yang menggunakan jilbab, bahkan mereka suka menari perut yang memperlihatkan sebagian tubuh mereka. Namun, ketika islam datang, islam mengubah mereka menjadi muslimah. Jika ada orang diberi ujian, namun tidak kuat, biasanya orang tersebut menjadi kehilangan akal gila. Dan ini termasuk keadilan Allah, karena perbuatan orang tersebut tidak dicatat oleh Malaikat. Ada 3 orang yang tidak dicatat oleh malaikat walaupun berbuat sesuatu, bayi, tidur kemudian mengigau memukul orang , hilang akal gila. ูุงููู ุฃุนูู
ู ุจุงููุตููุงุจ
hurufpertama k 1 = ุฑ, huruf kedua k 2 = ุฌ, dan huruf ketiga k 3 = ุก; Makna dari kata dasar ุฑ ุฌ ุก : Kata dasar ini sebagai kata benda berkaitan dengan makna silakan, tolong, minta, sudilah, supaya, tumpang, menumpang, mangga, harap, asa, kepercayaan, keyakinan, lembah, jurang, ngarai, teluk sempit. Kata dasar ini sebagai kata kerja
โBarangsiapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah kebahagiaan di sisi Allah.โ Adh Dhahhak Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda ุฅูุฐูุง ุฃูุฑูุงุฏู ุงูููููู ุจูุนูุจูุฏููู ุงููุฎูููุฑู ุนูุฌูููู ูููู ุงููุนููููุจูุฉู ููู ุงูุฏููููููุง ููุฅูุฐูุง ุฃูุฑูุงุฏู ุงูููููู ุจูุนูุจูุฏููู ุงูุดููุฑูู ุฃูู
ูุณููู ุนููููู ุจูุฐูููุจููู ุญูุชููู ูููููููู ุจููู ููููู
ู ุงููููููุงู
ูุฉู โJika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.โ HR. Tirmidzi no. 2396, hasan shahih kata Syaikh Al Albani Ath Thibiy berkata โHamba yang tidak dikehendaki baik, maka kelak dosanya akan dibalas hingga ia datang di akhirat penuh dosa sehingga ia pun akan disiksa karenanya.โ Lihat Faidhul Qodir, 2 583, Mirqotul Mafatih, 5 287, Tuhfatul Ahwadzi, 7 65 Dari Anas bin Malik, beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda ุฅูููู ุนูุธูู
ู ุงููุฌูุฒูุงุกู ู
ูุนู ุนูุธูู
ู ุงููุจููุงูุกู ููุฅูููู ุงูููููู ุฅูุฐูุง ุฃูุญูุจูู ููููู
ูุง ุงุจูุชููุงูููู
ู ููู
ููู ุฑูุถููู ูููููู ุงูุฑููุถูุง ููู
ููู ุณูุฎูุทู ูููููู ุงูุณููุฎูุทู โSesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.โ HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan kata Syaikh Al Albani โBencana sentiasa menimpa seorang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya, dan hartanya sampai ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya.โ HR. At Tirmidzi, dan beliau berkata, โHasan shahih.โ, Imam Ahmad, dan lainnya Dari Abu Hurairah โUjian akan terus datang kepada seorang mukmin atau mukminah mengenai jasadnya, hartanya, dan anaknya sehingga ia menghadap Allah tanpa membawa dosa.โ HR. Ahmad, hasan shahih โTidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit yang terus menerus, rasa capek, kekhawatiran pada pikiran, sedih karena sesuatu yang hilang, kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.โ HR. Bukhari dan Muslim Rasulullah ๏ทบ bersabda โTidaklah seorang muslim yang tertimpa gangguan berupa penyakit atau semacamnya, kecuali Allah akan menggugurkan bersama dengannya dosa-dosanya, sebagaimana pohon yang menggugurkan dedaunannya.โ HR. Bukhari dan Muslim โSungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.โ Muslim dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan Radhiyallahu Anhu โKunci pembuka kenikmatan adalah sabar, sedangkan kunci penutupnya adalah malas.โ Ali bin Abi Thalib Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda ุงุญูุฑูุตู ุนูููู ู
ูุง ููููููุนููู ููุงุณูุชูุนููู ุจูุงูููู ูููุง ุชูุนูุฌูุฒูููู , ููุฅููู ุฃูุตูุงุจููู ุดูููุกู ูููุง ุชููููู ูููู ุฃููููู ููุนูููุชู ููุฐูุง ููููุงูู ููุฐูุง ูู ููุฐูุง , ูููููููู ูููู ููุฏูุฑู ุงูููู ูู ู
ูุง ุดูุงุกู ููุนููู , ููุฅูููู ูููู ุชูููุชูุญู ุนูู
ููู ุงูุดููููุทูุงูู โBersungguh-sungguhlah dalam hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dalam segala urusan, serta janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu kegagalan, maka janganlah kamu mengatakan, seandainya aku berbuat demikian, pastilah tidak akan begini atau begituโ. Tetapi katakanlah, ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat sesuai dengan apa yang dikehendakiโ. Karena sesungguhnya perkataan seandainya akan membuka pintu perbuatan setanโ. HR. Muslim no. 2664 โKetahuilah bahwa kesulitan itu akan membuka pendengaran dan penglihatan, menghidupkan hati, mendewasakan jiwa, mengingatkan hamba, dan menambah pahala.โ DR. Aidh Al Qarni โKegundahan, kesusahan, dan kesedihan hanyalah muncul dari dua sisi Pertama, cinta dunia dan ambisius terhadapnya. Kedua, sedikit melakukan kebaikan dan ketaatan.โ Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Uddatush Shabirin, hlm. 512 Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata โJadi, sabar ada tiga macam, yang paling tinggi adalah sabar di atas ketaatan kepada Allah, kemudian sabar dari kemaksiatan, lalu sabar atas takdir Allah.โ Al-Qaulul Mufid 2/110 Nabi shallallahuโalaihi wa sallam bersabda ุฃุดุฏ ุงููุงุณ ุจูุงุก ุงูุฃูุจูุงุก, ุซู
ุงูุตุงูุญูู, ุซู
ุงูุฃู
ุซู ูุงูุฃู
ุซู โManusia yang paling berat cobaannya adalah para Nabi, kemudian orang-orang shalih, kemudian yang semisal mereka dan yang semisalnya.โ HR. Ahmad, 3/78, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jamiโ no. 995 Rasulullah SAW bersabda โManusia yang paling berat cobaannya adalah para nabi, kemudian orang yang paling baik setelahnya, lalu orang yang paling baik setelahnya. Maka siapa yang agamanya berbobot, cobaannya juga berat. Siapa yang agamanya lemah, cobaannya juga ringan. Dan sungguh seseorang akan terus ditimpa cobaan, hingga dia berjalan di tengah-tengah manusia tanpa dosa sedikitpun.โ Shohihul Jami 993 โSegala persoalan dalam hidup ini sesungguhnya tidak untuk menguji kekuatan dirimu, tetapi menguji seberapa besar kesungguhanmu meminta pertolongan Allah SWT.โ Ibnu Qoyyim Imam Ibnul Qoyyim ุฑุญู
ู ุงููููู berkata โBarangsiapa yang mengenal Allah ุฌู ุฌูุงูู niscaya akan terasa lapang baginya segala kesempitan.โ Madaarijus Saalikin 3/317 Berkata Utsaimin rahimahumullah โJika sesuatu perkara membuatmu lelah dan membuatmu lemah darinya maka ucapkanlah Laa Haula Walaa Quwwata illa Billah, karena sungguh Allah akan membantumu atas perkara itu.โ Syah Riyadih Sholihin 5/22 Ibnul Qayyim rahimahullah berkata โKata ini Laa haula wala quwwata illa billah memiliki pengaruh yang ajaib dalam menghadapi situasi sulit, agar tahan banting, tatkala menemui para penguasa dan orang-orang yang ditakuti, menghadapi keadaan pelik dan juga mempunyai pengaruh yang menakjubkan dalam menghindari kefaqiran.โ Al Wabilus Shoib hal. 77 Ibnu Utsaimin rahimahullah menyatakan โApabila ada suatu hal yang melelahkanmu dan engkau pun tidak sanggup mengerjakannya, ucapkanlah, Laa haula wa laa quwwata illa billahโ. Tidak ada daya dan upaya melainkan hanya dengan pertolongan dari Allah, niscaya Allah akan memudahkan urusanmu.โ Syarah Riyadhushalihin, 5/552 Dalam hadis qudsi Allah berfirman โPergilah pada hambaku lalu timpakanlah berbagai ujian padanya karena Aku ingin mendengar rintihannya.โ HR. Thabrani dari Abu Umamah Ibnul Qayyim rahimahullah โSesungguhnya Allah menguji hamba-Nya, supaya Ia dapat mendengar keluh kesah sang hamba, ketunduk-pasrahannya, serta rintihan doโanya.โ Uddatush shabirin hlm. 62 Ibnul Qayyim rahimahullah berkata โSesuai dengan kadar niat, tekad dan semangat seorang hamba, sekadar itulah Allah akan memberikan taufik dan pertolongan kepadanya. Maka pertolongan Allah akan turun kepada seorang hamba, sesuai dengan kadar tekadnya.โ Al Fawaid 18 โKadang kala, pemberian ilahi datang secara tiba-tiba, agar para hamba tidak menyangka bahwa pemberian itu ada karena persiapan mereka.โ Ibnu Athaโillah al-Iskandari Ibnul Qayyim rahimahullah berkata โDiantara rahmat Allah adalah menjadikan dunia penuh ujian dan kesusahan. Agar mereka tidak condong kepada dunia dan tidak merasa tenteram kepadanya. Dan agar mereka mengharapkan kenikmatan yang abadi di negeri surga di sisi-Nya.โ โAllah menggiring mereka kepada kenikmatan akhirat dengan cambuk ujian dan cobaan. Allah tidak memberi mereka dunia karena ingin memberi mereka yang lebih baik dari dunia. Allah memberi mereka ujian agar menyelamatkan mereka dari adzab-Nya.โ Ighotsatulahafan 2/917 Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata ููุง ุชุชู
ู ุงูู
ูุช ูุฃู ุงูุฃู
ุฑ ููู ู
ูุถู ูุฑุจู
ุง ูููู ูู ุจูุงุกู ุฎูุฑ ูู ููุบูุฑู ููุง ุชุชู
ู ุงูู
ูุช ุจู ุงุตุจุฑ ูุงุญุชุณุจ ูุฅู ุงููู ุนุฒ ูุฌู ุณูุฌุนู ุจุนุฏ ุงูุนุณุฑ ูุณุฑุง โJangan engkau berharap kematian karena perkara tersebut telah ditentukan! Bisa jadi keberadaanmu yang tetap seperti itu lebih baik bagimu dan bagi orang lain, maka jangan berangan-angan untuk mati! Bahkan, hendaknya engkau bersabar dan mengharap pahala karena sesungguhnya Allah azza wa jalla akan menjadikan setelah kesulitan itu kemudahan.โ Sumber Syarh al-Kabair
2zxY. 4gbs9eq8as.pages.dev/314gbs9eq8as.pages.dev/2454gbs9eq8as.pages.dev/3784gbs9eq8as.pages.dev/134gbs9eq8as.pages.dev/2904gbs9eq8as.pages.dev/1444gbs9eq8as.pages.dev/2024gbs9eq8as.pages.dev/2994gbs9eq8as.pages.dev/1
ridho dengan ujian allah